Selasa, 06 Januari 2015

Istikharah Cinta


Ketika aku menyanyangimu karena akidahmu
Ketika aku ingin meluruskanmu karena tak ingin kau berbelok arah
Ketika aku mengkhawatirkanmu karena tak ingin kau terluka
Ketika aku tersenyum untuk kebahagiaanmu
Ketika aku memberi harapan saat kau mulai terjatuh…

Ketika aku tanpa jemu menyayangi mu
Ketika senyum itu selalu terbersit saat kita bertemu
Ketika rasa itu selalu menghampiri disetiap malamku
Ketika potretmu selalu terbayang di dalam benakku
Ketika bibir ini selalu menyebut namamu dalam setiap do'aku
Dan ketika cinta itu tak bisa lagi dinafikan…

Jika memang Allah takdirkan aku untuk mencintaimu
Izinkan aku melabuhkan cinta padamu karena Allah
Kutemukan dirimu dalam istikharahmu, meski kutak tahu apakah dirimu yang ditulis-Nya dalam lauh mahfudz bersamaku
Tapi aku berharap engkaulah nanti yang akan menjadi bidadari surgaku… 

Cinta… tak mengapa saat ini kita jauh karena memang inilah mungkin jalan yang terbaik untuk saat ini, kelak Allah lah yang menyatukan kita dalam ikatan yang suci karena itu jauh lebih abadi
In_sya Allah karena kuyakin janji Allah adalah pasti
Wanita yang baik hanya untuk lelaki yang baik
Seperti inilah aku mencintaimu
Dengan menjaga kesucian diri, jiwa dan hatiku serta dirimu hanya untuk kupersembahkan padamu kelak
Oleh karena itu cinta, jagalah kesucian cintamu juga hanya untukku…

Ya Rabb.. pada-Mu kucurahkan cintaku kelak padanya
Cinta adalah fitrah
Jagalah dia jangan sampai jadi fitnah
Cukup cintai aku dalam diam dari kejauhan dengan penuh kesederhanaan dan keikhlasan
Karena tiada tahu rencana Tuhan
Mungkin saja rasa ini ujian yang akan melapuk atau membeku dengan perlahan karena hati ini mudah untuk di bolak-balikan
Serahkan rasa yang tiada sanggup dijadikan halal itu pada yang memberi dan memilikinya
Biarkan ia yang mengatur semuanya sehingga keindahan itu datang pada waktu yang telah ditentukan-Nya…

Untukmu calon bidadari hidupku kelak
Dirimu masih termasuk rahasia penciptamu
Rahasia yang telah ditentukan untukku
Yang perlu kusingkap dengan segunung taubat
Dengan penuh kesungguhan sujudku
Cuma jembatan istikharah saja yang dapat menyingkap rahasia itu
Kutemukan dirimu dalam setiap istikharahku...

Jika mimpi mampu kubeli
Dan khayalan mampu kuciptakan
Kan kuberikan mimpi yang paling sempurna untukmu
Yang bisa membuat senyum kecilmu merekah...
 
Luph u :-)

Jumat, 28 November 2014

Sepotong Doa Di sudut Malam



Aku yang dulu pernah merasakan lembutnya sentuhan hati dan manisnya doa yang ia panjatkan, tapi sekarang seolah-olah semuanya terasa begitu kering tidak ada lagi hari-hari yang indah kujalani, semuanya begitu semu terlihat.

Hari-hari yang kujalani saat ini rasanya seakan-akan tidak ada lagi yang mewarnai hidupku. Semuanya seakan-akan telah berubah drastis, malam ini hanya rintikan hujan yang menemaniku dengan mata berlinangkan air mata yang membasahi tiap inci pipiku.

Malam-malamku selalu di selimuti dengan kesepian, tidak ada lagi tawa dan canda, yang aku rasa semuanya terasa hampa, kesedihan ini terlalu menyesakkan dadaku, entah sampai kapan aku sanggup menahan luka yang tergores di hati ini, aku hanya berharap semoga semuanya cepat berlalu, aku tidak ingin menyimpan kepedihan ini selamanya, aku ingin menghapus goresan tinta darah yang melekat di hatiku ini, rasanya sudah terlalu lelah aku harus menjalani hidup dengan keadaan seperti ini, aku mencoba untuk ber’husnu dzon’ kepada rabbul Izzati mungkin inilah pil pahit yang harus kuterima dalam hidup ini agar aku tegar menghadapi lika-liku hidup ini kelak.

Ya Allah turunkanlah setetes embun untuk mengisi kekosongan hati ku saat ini, aku seakan-akan tidak kuasa menghadapi kenyataan yang saat ini kualami, mimpi dan angan-angan  yang dulu pernah kurangkai sekarang seolah-olah hanya tinggal sebuah  cerita dongeng yang sudah usang.

Aku tidak tahu apakah aku mampu melewati hari-hari beratku saat ini, aku harus membuka kembali lembaran cerita hidupku saat ini, aku dengan segala kelemahan, ya Allah bantulah aku untuk  bangkit dari keterpurukan ini.

Rabu, 26 November 2014

Di ujung Sajadah

Hanya sajadah ini yang menemaniku tiap malam-malam sepi dan lantunan adzan subuh yang mampu menghibur hati.

Ya Rabb, aku berdoa dengan tunduk ke arah kiblat-Mu, jagalah ia yang aku rindu.
Ya Rabb, aku memohon dengan tasbih di tangan ini, dengan menyebut nama-nama indah-Mu, Ridhoi ia yang aku tuju.
Ya Rabb, aku bersujud dengan segarnya air wudhu yang masih melekat di tubuh ini, maafilah ia yang telah menyakiti.

Dengan segala ketulusan hati aku pasrah pada-Mu ya Illahi, hanya dengan-Mu aku mencurah
akan isi hati.
Betapa aku ingin memaki diri ini yang tak bisa melupai, aku bukanlah Ulul Azmi yang sanggup menahan segala cobaan-Mu dan aku bukanlah utusan akhir yang selalu mematuhi perintah-Mu. Aku yang lemah hanya ingin mengobati hati ini meskipun tertatih.

Dan untukmu yang telah melukai,
Di ujung sejadah ini pernah aku merindukanmu dalam doa-doaku pada-Nya,
Di ujung sajadah ini pernah aku tersungkur tak berdaya meratapi keadaanku,
Di ujung sajadah ini pernah aku bersujud meneteskan air mata dan di ujung sajadah ini aku pernah mendapatkan namamu dalam ujung-ujung malam-Nya.


Untukmu semoga Dia selalu memberikan yang terbaik bagimu.
Biarlah dengan tertatih ku rangkai kembali jahitan luka di hati ini.
Aku hanya bisa pasrah kepada Dia yang di atas.
Semoga  luka ini mampu menghapus dosa di antara kita.
Ku tak sedikit pun menaruh benci apa lagi dendam  karena aku sadar kalau aku hanyalah sobekan kertas di jalanan yang sudah kusam.

Kamis, 20 November 2014

Istimewanya Wanita


Benda yang mahal harganya akan dijaga dan dibelai serta disimpan ditempat yang teraman dan terbaik. Sudah pasti intan permata tidak akan dibiar terserak bukan? Itulah bandingannya dengan seorang wanita. 

Wanita perlu taat kepada suami, tetapi tahukah lelaki wajib taat kepada ibunya 3 kali lebih utama daripada kepada bapaknya? 

Wanita menerima warisan lebih sedikit daripada lelaki, tetapi tahukah harta itu menjadi milik pribadinya dan tidak perlu diserahkan kepada suaminya, sementara apabila lelaki menerima warisan, ia perlu/wajib juga menggunakan hartanya untuk isteri dan anak-anak. 

Wanita perlu bersusah payah mengandung dan melahirkan anak, tetapi tahukah bahwa setiap saat dia didoakan oleh segala makhluk, malaikat dan seluruh makhluk ALLAH di muka bumi ini, dan tahukah jika ia mati karena melahirkan adalah syahid dan surga menantinya. 

Di akhirat kelak, seorang lelaki akan dipertanggungjawabkan terhadap 4 wanita, yaitu : Isterinya, ibunya, anak perempuannya dan saudara perempuannya. Artinya, bagi seorang wanita tanggung jawab terhadapnya ditanggung oleh 4 orang lelaki, yaitu : suaminya, ayahnya, anak lelakinya dan saudara lelakinya. 

Seorang wanita boleh memasuki pintu syurga melalui pintu surga yang mana saja yang disukainya, cukup dengan 4 syarat saja, yaitu : salat 5 waktu, puasa di bulan Ramadhan, taat kepada suaminya dan menjaga kehormatannya. 

Seorang lelaki wajib berjihad fisabilillah, sementara bagi wanita jika taat akan suaminya, serta menunaikan tanggungjawabnya kepada ALLAH, maka ia akan turut menerima pahala setara seperti pahala orang pergi berjihad fisabilillah tanpa perlu mengangkat senjata.

Masya ALLAH! Demikian sayangnya ALLAH pada wanita... kan

Ingat firman Nya, bahwa mereka tidak akan berhenti melakukan segala upaya, sampai kita ikut tunduk kepada cara-cara peraturan buatan mereka. (emansipasi ala western) Yakinlah, bahwa sebagai dzat yang Maha Pencipta, yang menciptakan kita, maka sudah pasti Ia yang Maha Tahu akan manusia, sehingga segala hukumnya peraturannya, adalah yang terbaik bagi manusia dibandingkan dengan segala peraturan hukum buatan manusia. Jagalah isterimu karena dia perhiasan, pakaian dan ladangmu, sebagaimana Rasulullah pernah mengajarkan agar kita (kaum lelaki) berbuat baik selalu (gently) terhadap isterimu.

Sebagaimana sabda Rasulullah bahwa ketika kita memiliki dua atau lebih anak perempuan, mampu menjaga dan mengantarkannya menjadi muslimah yang baik, maka surga adalah jaminannya. (untuk anak laki2 berlaku kaidah yang berbeda).

Berbahagialah wahai para wanita karena kedudukan engkat di mata Allah sangatlah mulia. Jangan risau hanya untuk apresiasi absurd dan semu di dunia ini. Tunaikan dan tegakkan kewajiban agamamu.
Jadilah istri yang taat dan sholehah untuk suami dan anak-anakmu kelak niscaya surga pasti menanti dan merindukanmu :-)