Selasa, 14 Desember 2010

PUISI-PUISI CINTA

INILAH CINTA

Inilah cinta membubung 
ke langit
Setiap saat mengoyak seratus cadar
Mula-mula mengingkari hidup

Akhirnya melangkah tanpa kaki 
Menganggap dunia ini tak tampak
Menganggap sepi semua yang muncul di benak.

TUBUHKU BERDAKI

Tubuhku berdaki
Menerangi langit;
Malaikat iri
Melihatku melejit.

Bidadari cemburu 
Pada kemurniaanku;
Jin setan lari
Takut kuhadapi.

MALAIKAT MAUT MENJERIT

Malaikat maut menjerit
Sewaktu seruling dimainkan
Jiwa kita bangkit
Hidup kembali dari kebekuan.

Nafsu yang dalam
Yang telah mati tenggelam
Bagai ikan
Dari gejolak air pasang berloncatan.

AKU PUN BAHAGIA

Aku pun bahagia
Terbaring di jantung mutiara
Sampai saatnya topan menerjang
Bagai gelombang aku pun tunggang-langgang.

Ku ucapkan gemuruh 
Rahasia laut
Bagaikan awan di pantai, jenuh,
Aku pun tidur, tak beringsut

SELEMBAR KERTAS

Biar aku menulis kata-kata
Di setiap sudut kota yang tak indah
Pena-pena yang bergolek di tas tanganku
Keluar dengan sendirinya

Minta kugunakan pada dinding penyaksi yang kaku itu
Kemudian ketika kaki hendak beranjak pergi 
Kudengar tawa mereka
Sembunyi-sembunyi di antara gedung tinggi


Tidak ada komentar:

Posting Komentar