Ehm.. sebenarnya boleh nggak sih
jatuh cinta?
Cinta atau lebih dekatnya kasih
sayang bagian yang tak terpisahkan dari makhluk hidup, khususnya manusia. Rasa
cintamerupakan manifestasi atau penjelmaan dari naluri saling mencintai atau
bahasa kerennya gharizah nau’. Seperti cinta pada orang tua, kakak,
adik, kakek, nenek, teman dan sesama manusia adalah manifestasi gharizah
nau’. Jadi pada intinya boleh aja tuh jatuh cinta. Tapiiiii.. cinta yang
bagaimana dan cinta pada siapa dulu donk? Cinta ama orang tua, it’s ok.
Cinta ama keluarga, of course. Cinta ama suami, that’s right. Kalau cinta ama
pacar, you must stop it!! Sepertinya entar dulu dech loq masalah cinta ama
pacar. Yang sering jadi trouble dikalangan younger, jomblowan and jomblowati
nih umumnya terkait dengan cinta (mahabbah) ama lawan jenis. Ketika ada yang
bilang I luv u aja, ntah I luph u, pokoknya apalah yang penting intinya dia
menyatakan cinta padamu. Pasti dah kebayang lagunya Josh Groban: When you say u
love me, 4 a moment, there’s no one else alive. Yang kebayang sepertinya cuma
dia dan aku seorang, yang lainnya kagak kelihatan. Dunia terasa milik berdua,
yang lainnya pada nge-kos alias numpang....
Yach.. itulah cinta kadang cinta
bisa bikin buta mata hati tidak hanya bikin buta mata indra saja. Orang yang
lagi jatuh cinta alias falling in love, apa lagi sampek jatuh cinta yang
membutakan mata hati. Ia pasti akan membela mati-matian orang yang dia cintai
walaupun perbuatannya itu jelas-jelas salah. Cuek aja liat doi bolong-bolong
shalatnya bahkan bangga kalau si doi kagak shalat karena abiz nemenin dia jalan
sehari-harian. Enjoy aja kalau doi ikut tawuran di sekolah atau di kampus
gara-gara nggak terima kalah tanding bola kaki. Stay cool aja liat doi pake
celana bolong-bolong keq celana digigit tikus biar ada alasan kagak bisa shalat
ntar. Santai aja liat doi berantem. Malah doi disebut super hero. Nau’dzu
billah. Rela mati untuk dia seperti di film Romeo dan Juliet karya
Shakespeare. Atau rela patah hati alias broken heart tiada akhir kayak Shah
Rukh Khan dalam film kolosal Davdas. Film-film
dari negara tempat dimana Taj Mahal berada memang gudangnya pemberi inspirasi
bagi para pecandu cinta buta. Seolah-olah love is everything. Walaupun cerita
itu bohong-bohongan doank. Cinta seperti ini biasanya akan berujung tragis n
sadis. Dan hanya membuat kamu nangis darah. Hu..hu..hu..
Kata Aristoteles “Cinta Itu Buta” itu
adalah kebodohan yang membalikkan hati yang hampa, sehingga tidak lagi
memikirkan urusan perniagaan dan pekerjaan. Cinta buta adalah cinta yang buta
untuk melihat aib orang yang dicintai.” Nah lho..
Kalau kamu pacaran terus kamu
malas sekolah atau ngampus, plus nilainya jeblok, apalagi sampek ibadahmu
berkurang. Wah itu bisa jadi diprediksi bahwa itu adalah tanda-tanda cinta
buta. Cinta buta itu membuang energi dan waktu kita jadi sia-sia.
Jatuh cinta sih sah-sah aja,
tapiiiiiiiii.... (pake i-nya biar banyak ya biar mantep)
So, agar cinta itu jadi super
power. Maka perlu ditempatkan pada tempatnya karena segala sesuatu yang tidak
ditempatkan pada tempatnya pasti kagak enak kan? Begitu juga dengan cinta yang
merupakan anugerah terbesar dari Yang
Maha Kuasa tentu harus ditempatkan pada tempatnya juga agar cinta yang demikian
akan berbuah cinta sejati. Bagaimana sih Cinta Sejati itu..
Suatu hari Aristoteles bertanya pada gurunya: Apakah cinta sejati itu..?
Gurunya menjawab: Berjalanlah
lurus di taman bunga yang luas. Petiklah satu bunga yang terindah menurutmu dan
jangan pernah sekali-kali berbalik kebelakang.
Aristoteles melaksanakannya dan
kembali dengan tangan yang hampa.
Guru berkata: Mana bunganya..?
Aristoteles menjawab: Aku tak bisa
mendapatkannya, sebenarnya aku telah menemukannya tapi aku berpikir didepan
pasti masih ada yang lebih bagus lagi. Maka ketika aku telah sampai diujung
taman aku baru sadar bahwa bunga yang kutemui pertama tadilah yang terbaik,
tapi aku tak bisa kembali lagi kebelakang.
Guru menjawab: seperti itulah
cinta senjati. Semakin kamu mencari yang sempurna maka kamu tidak akan pernah
menemukannya. Oleh karena itu, jangan pernah sia-siakan cinta yang tumbuh
dihatimu.
Begitulah cinta sejati semakin kamu ingin mencari yang sempurna dan terbaik maka disaat itulah kamu tidak akan pernah menemukannya. Sedangkan dalam Islam cinta sejati itu adalah cinta yang disandarkan pada Allah SWT. So, kita mencintai seseorang bukan karena kecantikannya, kesempurnaannya, hartanya, atau apakah dia anak pejabat, tapi yang paling penting adalah agamanya. Itulah cinta yang akan membawa kita kepada kebahagiaan dunia dan akhirat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar