Jumat, 28 November 2014

Sepotong Doa Di sudut Malam



Aku yang dulu pernah merasakan lembutnya sentuhan hati dan manisnya doa yang ia panjatkan, tapi sekarang seolah-olah semuanya terasa begitu kering tidak ada lagi hari-hari yang indah kujalani, semuanya begitu semu terlihat.

Hari-hari yang kujalani saat ini rasanya seakan-akan tidak ada lagi yang mewarnai hidupku. Semuanya seakan-akan telah berubah drastis, malam ini hanya rintikan hujan yang menemaniku dengan mata berlinangkan air mata yang membasahi tiap inci pipiku.

Malam-malamku selalu di selimuti dengan kesepian, tidak ada lagi tawa dan canda, yang aku rasa semuanya terasa hampa, kesedihan ini terlalu menyesakkan dadaku, entah sampai kapan aku sanggup menahan luka yang tergores di hati ini, aku hanya berharap semoga semuanya cepat berlalu, aku tidak ingin menyimpan kepedihan ini selamanya, aku ingin menghapus goresan tinta darah yang melekat di hatiku ini, rasanya sudah terlalu lelah aku harus menjalani hidup dengan keadaan seperti ini, aku mencoba untuk ber’husnu dzon’ kepada rabbul Izzati mungkin inilah pil pahit yang harus kuterima dalam hidup ini agar aku tegar menghadapi lika-liku hidup ini kelak.

Ya Allah turunkanlah setetes embun untuk mengisi kekosongan hati ku saat ini, aku seakan-akan tidak kuasa menghadapi kenyataan yang saat ini kualami, mimpi dan angan-angan  yang dulu pernah kurangkai sekarang seolah-olah hanya tinggal sebuah  cerita dongeng yang sudah usang.

Aku tidak tahu apakah aku mampu melewati hari-hari beratku saat ini, aku harus membuka kembali lembaran cerita hidupku saat ini, aku dengan segala kelemahan, ya Allah bantulah aku untuk  bangkit dari keterpurukan ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar